Jumat, 28 April 2017

Kalau jodoh, Kita Pasti... (Enam) (#30DWCJILID5)



Hari-hariku kembali seperti semula. Setiap harinya selain hari libur atau tidak ada kegiatan di kampus, aku membantu orang tuaku berjualan di rumah seperti biasanya. Aku dan Sarah juga masih melakukan hal seperti sebelumnya. Aku semakin sering menemaninya makan dan mendapat traktiran. Ia juga sering mengajakku pergi sepulang kuliah yang kadang-kadang ku tolak karena aku harus menjaga toko. Tetapi sebagai gantinya, ia akan ikut ke rumahku dan menemaniku menjaga toko sampai sore.
Namun, kadang-kadang aku merasa ada yang kurang dan berbeda. Sejak beberapa bulan yang lalu, aku memiliki kebiasaan baru setiap malamnya. Sebelumnya, setiap malam jika tidak ada tugas kuliah, aku menghabiskan waktuku sesudah sholat Isya didepan televisi bersama adikku. Tetapi sejak hampir empat bulan yang lalu, aku lebih senang bersembunyi di kamar sambil bermain ponsel, berkirim dan berbalas pesan dengan seseorang.
Namun kini aktivitas tersebut tidak ada lagi. Ponselku kembali sepi setiap malamnya. Hanya Sarah yang rajin mengirimiku pesan yang kadang isinya aneh. Walaupun begitu, aku tahu apa tujuan Sarah. Ia hanya ingin menghiburku setelah kejadian dua minggu yang lalu.
Keesokan harinya, setelah pertemuanku dengan Firman di kafe yang berakhir dengan kekecewaannya, aku tidak lagi melihat batang hidung Firman. Ia tidak lagi terlihat dibeberapa titik yang biasanya menjadi tempat tongkrongannya. Aku juga tidak lagi melihat motor atau mobil yang biasanya sering dipakai oleh Firman saat aku datang ataupun pulang kuliah. Kekhawatiranku tentang Firman membuat pikiranku bercabang-cabang tentang bagaimana keadaan lelaki tersebut. Apakah ia baik-baik saja? Apakah ia masih kecewa denganku? Apakah kini ia berbalik membenciku? Entahlah. Tetapi semoga saja itu tidak terjadi.
Sejak saat itu pula, tidak ada satu pesanpun dari Firman yang masuk ke ponselku. Bahkan ia tidak membalas pesan permintaan maafku. Aku sempat mengiriminya pesan sebanyak tiga kali, tetapi tidak ada satupun yang mendapat balasan darinya. Aku semakin merasa jika kini Firman membenciku.
*******
Ujian semester hampir tiba. Tugas kuliahpun semakin menumpuk demi mengejar  nilai akhir yang memuaskan. Tugas-tugas tersebut sedikit membantuku melupakan apa yang baru saja terjadi. Kini perhatianku tertuju pada ujian semester yang akan dilaksanakan dua minggu lagi.
Aku dan Sarah sering menghabiskan waktu di perpustakaan. Setiap harinya, kami pergi ke perpustakaan mencari buku-buku yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai. Sesekali kami juga pergi ke beberapa toko buku mencari buku yang tidak ada di perpustakaan kampus. Aku merasa kehidupanku telah benar-benar kembali seperti sebelumya. Kini hari-hariku kembali diisi dengan kegiatan kuliah dan membantu orang tua. Walaupun begitu, aku merasakan ada kekosongan dalam hatiku. Rasa sepi yang menjadi saksi bahwa rasa itu pernah singgah dihatiku.


***
Tulisan ini untuk Tantangan Hari Kedelapan Belas event #30DWCJilid5. Mohon kritik dan saran untuk setiap kekurangan. Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar