Hari-hariku kembali seperti semula. Setiap
harinya selain hari libur atau tidak ada kegiatan di kampus, aku membantu orang
tuaku berjualan di rumah seperti biasanya. Aku dan Sarah juga masih melakukan
hal seperti sebelumnya. Aku semakin sering menemaninya makan dan mendapat
traktiran. Ia juga sering mengajakku pergi sepulang kuliah yang kadang-kadang
ku tolak karena aku harus menjaga toko. Tetapi sebagai gantinya, ia akan ikut
ke rumahku dan menemaniku menjaga toko sampai sore.
Namun, kadang-kadang aku merasa ada yang
kurang dan berbeda. Sejak beberapa bulan yang lalu, aku memiliki kebiasaan baru
setiap malamnya. Sebelumnya, setiap malam jika tidak ada tugas kuliah, aku
menghabiskan waktuku sesudah sholat Isya didepan televisi bersama adikku. Tetapi
sejak hampir empat bulan yang lalu, aku lebih senang bersembunyi di kamar
sambil bermain ponsel, berkirim dan berbalas pesan dengan seseorang.
Namun kini aktivitas tersebut tidak ada
lagi. Ponselku kembali sepi setiap malamnya. Hanya Sarah yang rajin mengirimiku
pesan yang kadang isinya aneh. Walaupun begitu, aku tahu apa tujuan Sarah. Ia hanya
ingin menghiburku setelah kejadian dua minggu yang lalu.
Keesokan harinya, setelah pertemuanku
dengan Firman di kafe yang berakhir dengan kekecewaannya, aku tidak lagi
melihat batang hidung Firman. Ia tidak lagi terlihat dibeberapa titik yang
biasanya menjadi tempat tongkrongannya. Aku juga tidak lagi melihat motor atau
mobil yang biasanya sering dipakai oleh Firman saat aku datang ataupun pulang
kuliah. Kekhawatiranku tentang Firman membuat pikiranku bercabang-cabang
tentang bagaimana keadaan lelaki tersebut. Apakah ia baik-baik saja? Apakah ia
masih kecewa denganku? Apakah kini ia berbalik membenciku? Entahlah. Tetapi semoga
saja itu tidak terjadi.
Sejak saat itu pula, tidak ada satu
pesanpun dari Firman yang masuk ke ponselku. Bahkan ia tidak membalas pesan
permintaan maafku. Aku sempat mengiriminya pesan sebanyak tiga kali, tetapi
tidak ada satupun yang mendapat balasan darinya. Aku semakin merasa jika kini
Firman membenciku.
*******
Ujian semester hampir tiba. Tugas kuliahpun
semakin menumpuk demi mengejar nilai
akhir yang memuaskan. Tugas-tugas tersebut sedikit membantuku melupakan apa
yang baru saja terjadi. Kini perhatianku tertuju pada ujian semester yang akan
dilaksanakan dua minggu lagi.
Aku dan Sarah sering menghabiskan waktu
di perpustakaan. Setiap harinya, kami pergi ke perpustakaan mencari buku-buku
yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai. Sesekali kami
juga pergi ke beberapa toko buku mencari buku yang tidak ada di perpustakaan
kampus. Aku merasa kehidupanku telah benar-benar kembali seperti sebelumya. Kini
hari-hariku kembali diisi dengan kegiatan kuliah dan membantu orang tua. Walaupun
begitu, aku merasakan ada kekosongan dalam hatiku. Rasa sepi yang menjadi saksi
bahwa rasa itu pernah singgah dihatiku.
***
Tulisan ini untuk Tantangan Hari Kedelapan Belas event #30DWCJilid5. Mohon kritik dan saran untuk setiap kekurangan.
Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar