Rabu, 23 Desember 2015

#NulisBarengAlumni - Cerpen: Detak jantung



Detak Jantung

Semua orang memiliki bunyi favoritnya masing-masing.
Kau bisa mendeskripsikan bunyi favoritmu sendiri.
Tetapi jika kau bertanya apa bunyi favoritku, maka bunyi yang paling indah menurutku adalah suara detak jantungnya.
Tak ada yang lebih indah dari detak jantungnya yang berdegup dengan kencang dalam pelukanku.

Minggu, 03 Mei 2015

Tantangan @Kampusiksi: #PrincessSyndrome: Aku, Dayang tercinta dan Sang Tuan Putri



“Fera…!” teriak sang tuan putri memanggil dayangnya. Setelah kata itu mengudara, datanglah seorang perempuan menghampiri tuan putri.

“Fera, gue udah bilang, lo nggak boleh jauh-jauh dari gue. Nanti gue susah manggilnya. Sekarang, lo ambilin gue air mineral, nggak pakai lama, cepatan!” perintah sang tuan putri. Sang dayang hanya bisa menuruti perintah tuan putri, entah apa alasannya. Yang kutahu, sejak SMA, Fera memang selalu berada dibelakang tuan putri Sheila. Dan tak ada bedanya sampai sekarang, Sheila tetap menjadi tuan putri yang mempunyai hak penuh atas Fera sebagai dayangnya.

“Key, tahu nggak, kemarin gue ngambek sama mami, dan akhirnya gue dapet tas ini.” Tuan putri mengambil sebuah tas dari sisinya dan menampilkan dengan bangga pada teman-temannya.

“Wah, ini tas mahal Shei, lo beruntung banget bisa dikasih tas itu,” kata salah satu teman tuan putri.

Minggu, 19 April 2015

Tantangan #KampusFiksi: #FiksiRacun - Don't Leave Me, Please....



Melihatmu terbaring tak bergerak sedikitpun membuatku sangat terluka. Sudah dua hari aku tidak melihat senyummu, sudah dua hari pula aku tak mendengar sapaan lembutmu setiap paginya. Wajahmu tetap terlihat indah walaupun kau sedang koma akibat racun yang kau minum. Aku sangat menyesal membiarkanmu meminum coklat hangat yang telah dibubuhi racun itu, dan yang lebih parahnya lagi aku tidak tahu siapa yang telah memasukkan racun tersebut. Andai saja aku tahu, aku tidak akan melepaskan orang tersebut. Akan kuberikan racun yang paling mematikan untuk membalas perbuatannya yang telah membuat bidadariku menjadi seperti ini.

Sabtu, 28 Maret 2015

Special: Cerpen #MaharTerindah (Inspired by Ummu Sulaim & Abu Thalhah)

Assalamu’alaikum….^^
Halo guys, gimana kabarnya? udah lama banget gak posting tulisan di blog ini. Kangen nih sama kalian.Kalian kangen gak sama aku? (*ngarepsetengahhidup).
 Kali ini, aku mau posting cerpen  yang terinspirasi dari cerita Ummu Sulaim dan Abu Thalhah. Btw, kalau ada typo, ma’af yak… :)
 Enjoy guys, happy reading…. :)



Mahar Terindah


Suara adzan yang berkumandang membuat beberapa kaki berderap cepat menuju tempat ibadah. Adapula beberapa yang masih tetap dikursi kerjanya tanpa perduli dengan suara suci yang mengalun merdu. Adapula yang mendengar namun entah karena apa mereka enggan meninggalkan hal yang sedang mereka kerjakan untuk berdo’a kepada sang Tuhan. Akhir-akhir ini, suara merdu yang mengalun dari speaker mesjid itu membuat hatiku bergejolak. Aku yang hanya bisa melihat dari luar mesjid selalu merasa kagum dengan setiap gerakan yang merek lakukan saat sholat. Gerakan yang berirama dan serentak menunjukkan betapa kuatnya persatuan antara mereka.


Minggu, 25 Januari 2015

Tantangan @KampusFiksi - @KataSebuahNafas



Aku, Air dan Sakit Ini

 “Baiklah anak-anak. hari ini kita akan melaksanakan praktek renang. Apa kalian sudah menyiapkan baju renang kalian masing-masing?” tanya Pak Roni.
“Ya, Pak.” Jawab mereka serentak.
“Bagus. Untuk praktek renang kali ini, kita akan mendapat bantuan dari seseorang yang merupakan atlet renang kebangaan sekolah kita. Arya Akbar.”.
Terdengar riuh teriakan dan tepuk tangan saat Arya Akbar datang dan berdiri di dekat Pak Roni. Lelaki itu membungkukkan badannya dan tersenyum kepada adik kelas yang akan ia bimbing.
“Baiklah, saya beri waktu kalian 15 menit untuk berganti pakaian dan saya tunggu di kolam renang.” Pak Rony dan Arya berjalan lebih dulu menuju kolam renang. Sedangkan siswa yang lain bergegas menuju ruang ganti.
“Yes, aku ganti baju dulu, ya.” Kata Ratna. Aku mengangguk.
*********
“Sebelum kita mulai, Bapak akan mengabsen terlebih dahulu.” Kata Pak Rony.

Rabu, 21 Januari 2015

MFL: About The Feeling That Part 2

Choice



*      Menyesal? Tidak, tapi mungkin jugs iya. Saya tidak mau munafik, kadang-kadang terlintas di kepala saya, mungkin saya sudah memilih keputusan yang salah.
*      Menyerah? Ya, saya memang sudah menyerah. Menyerah tanpa pernah orang lain tahu bagaimana perjuangan saya. Tetapi, saya tidak ingin menyerah pada keputusan yang telah saya pilih.

Jumat, 02 Januari 2015

MFL: About The Feeling That


Assalamu'alaikum.....
Halo..... Setelah kurang lebih 1 bulan blog ini mati suri, sekarang gue bangunin lagi sama tulisan gue yang pertama kali gue posting di tahun 2015.
Enjoy ya guys, kalo  lo pengen kasih kritik, tulis aja di kolom komentar.

NB: ini tulisan tentang kegalauan gue sebagai wanita biasa, bukan tentang little chatter atau cerpen seperti yang biasanya gue posting.


About The Feeling That



*      Masih menyayanginya? Ya, saya masih menyayanginya. Saya tidak tahu ini wajar atau tidak, tetapi saya sudah lama menyimpan rasa ini dan saya rasa tak semudah membalikkan telapak tangan untuk menghapus rasa sayang saya.