Hari Pertama : Ceritakan kisah yang kerap teringat
tentang “cinta monyet” yang kamu alami sewaktu kecil!
Kalau disuruh mengingat tentang “Cinta
Monyet”, saya pikir tidak ada yang spesial tentang “Cinta Monyet” yang saya
alami dulu. Saya merasakannya saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Terlalu
awal? Mungkin. Tetapi pada saat itu, saya masa bodoh saja dengan hal tersebut.
Saya sekolah di sebuah Sekolah Dasar
yang letaknya dekat dengan rumah saya. Sekolah tersebut hanyalah sekolah biasa.
Kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah dasar lain yang letaknya cukup jauh
dari rumah saya, sekolah tempat saya belajar masih tertinggal dalam hal sarana
dan prasarana.
Anak lelaki yang saya sukai adalah teman
sekelas saya. Dia pintar dalam hal pelajaran dan juga olahraga. Dulu kami
sangat menyukai bermain kasti. Disetiap jam kosong ataupun pada jam istirahat,
kami memainkan olahraga tersebut tanpa perduli teriknya sinar matahari disiang
hari.
Dia bukanlah anak lelaki yang mempesona
dengan fisiknya. Tetapi saya merasakan ada sesuatu yang membuat saya tertarik
kepada anak lelaki tersebut. Saya menyukai sikapnya yang ramah, suka bercanda,
suka menolong, pintar dan kelebihannya yang lain. Dia juga bukan anak yang
senang memamerkan kelebihannya dan bersikap sederhana.
Dia memiliki seorang adik yang juga
sekolah di tempat yang sama. Adiknya masih kelas 3 saat itu. Adiknya memiliki
tubuh yang mungil. Ia memanggil saya dengan sebutan “Mami” dan menyebut Kakaknya
dengan sebutan “Papi”. Ia seperti memberi kode kalau saya diterima sebagai
calon Kakak iparnya.
Namun sayang seribu sayang, ternyata
anak lelaki yang dulu saya sukai itu menaruh hati pada anak perempuan yang
merupakan adik kelas kami. Saya akui, fisik anak perempuan tersebut memang
lebih sempurna dari saya. Ia memiliki kulit yang putih khas anak rumahan yang
sangat berbeda dengan saya yang dulunya seorang bocah petualang. Ia juga memiliki
sifat lembut yang tampak dari tutur bicaranya yang juga sangat berbeda sekali
dengan saya yang memang senang berteriak dengan suara yang cempreng.
Mungkin memang nasib saya yang harus
mengalami patah hati walaupun hanya sekedar “Cinta Monyet”. Dan mungkin kami
memang tidak berjodoh karena setelah kelulusan, ia bersama keluarganya pindah
ke Sumatera. Saya cukup sedih dan berharap bisa bertemu kembali dengan dia dan
Adiknya. Walau bagaimanapun, saya dan dia sudah bersama-sama selama enam tahun.
Ada banyak kenangan yang kami lalui setiap harinya di sekolah. Saya juga tidak
lagi mengharapkannya seperti saat dulu, tetapi saya merindukannya sebagai teman
seperti saya juga merindukan teman-teman sekolah dasar saya dulu.
SELESAI
NB: Sebenarnya
saya masih cukup bingung sama tantangan ini, tetapi karena saya udah lama nggak
ikutan tantangan dari #KampusFiksi, saya ikutan aja. Kali aja saya menang. Wkwkwk....
:D :D :D
Sampai jumpa di jawaban
tantangan Hari Kedua.
Nyesek sih ya. Kita suka sama orang lain, eh, dianya malah juga suka sama yg lain wkwk
BalasHapusbtw, jan lupa mampir ya kak https://www.wattpad.com/383628817-asal-kamu-bahagia-1st-cinta-sesaat kritik saran ditunggu :)
Wkwkwk... Nyesek banget malahan... :D :D
HapusOke.... :)