Sabtu, 11 Maret 2017

Sekelumit Kenangan Tentang Cinta Monyet (Jawaban Tantangan Hari Pertama)



Hari Pertama : Ceritakan kisah yang kerap teringat tentang “cinta monyet” yang kamu alami sewaktu kecil!

Kalau disuruh mengingat tentang “Cinta Monyet”, saya pikir tidak ada yang spesial tentang “Cinta Monyet” yang saya alami dulu. Saya merasakannya saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Terlalu awal? Mungkin. Tetapi pada saat itu, saya masa bodoh saja dengan hal tersebut.
Saya sekolah di sebuah Sekolah Dasar yang letaknya dekat dengan rumah saya. Sekolah tersebut hanyalah sekolah biasa. Kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah dasar lain yang letaknya cukup jauh dari rumah saya, sekolah tempat saya belajar masih tertinggal dalam hal sarana dan prasarana.
Anak lelaki yang saya sukai adalah teman sekelas saya. Dia pintar dalam hal pelajaran dan juga olahraga. Dulu kami sangat menyukai bermain kasti. Disetiap jam kosong ataupun pada jam istirahat, kami memainkan olahraga tersebut tanpa perduli teriknya sinar matahari disiang hari.
Dia bukanlah anak lelaki yang mempesona dengan fisiknya. Tetapi saya merasakan ada sesuatu yang membuat saya tertarik kepada anak lelaki tersebut. Saya menyukai sikapnya yang ramah, suka bercanda, suka menolong, pintar dan kelebihannya yang lain. Dia juga bukan anak yang senang memamerkan kelebihannya dan bersikap sederhana.
Dia memiliki seorang adik yang juga sekolah di tempat yang sama. Adiknya masih kelas 3 saat itu. Adiknya memiliki tubuh yang mungil. Ia memanggil saya dengan sebutan “Mami” dan menyebut Kakaknya dengan sebutan “Papi”. Ia seperti memberi kode kalau saya diterima sebagai calon Kakak iparnya.
Namun sayang seribu sayang, ternyata anak lelaki yang dulu saya sukai itu menaruh hati pada anak perempuan yang merupakan adik kelas kami. Saya akui, fisik anak perempuan tersebut memang lebih sempurna dari saya. Ia memiliki kulit yang putih khas anak rumahan yang sangat berbeda dengan saya yang dulunya seorang bocah petualang. Ia juga memiliki sifat lembut yang tampak dari tutur bicaranya yang juga sangat berbeda sekali dengan saya yang memang senang berteriak dengan suara yang cempreng.
Mungkin memang nasib saya yang harus mengalami patah hati walaupun hanya sekedar “Cinta Monyet”. Dan mungkin kami memang tidak berjodoh karena setelah kelulusan, ia bersama keluarganya pindah ke Sumatera. Saya cukup sedih dan berharap bisa bertemu kembali dengan dia dan Adiknya. Walau bagaimanapun, saya dan dia sudah bersama-sama selama enam tahun. Ada banyak kenangan yang kami lalui setiap harinya di sekolah. Saya juga tidak lagi mengharapkannya seperti saat dulu, tetapi saya merindukannya sebagai teman seperti saya juga merindukan teman-teman sekolah dasar saya dulu.

SELESAI

NB: Sebenarnya saya masih cukup bingung sama tantangan ini, tetapi karena saya udah lama nggak ikutan tantangan dari #KampusFiksi, saya ikutan aja. Kali aja saya menang. Wkwkwk.... :D :D :D
Sampai jumpa di jawaban tantangan Hari Kedua.

2 komentar:

  1. Nyesek sih ya. Kita suka sama orang lain, eh, dianya malah juga suka sama yg lain wkwk


    btw, jan lupa mampir ya kak https://www.wattpad.com/383628817-asal-kamu-bahagia-1st-cinta-sesaat kritik saran ditunggu :)

    BalasHapus