Kamis, 16 Maret 2017

Dia



Hari Keenam: Tulis dan jelaskan sesuatu/seseorang yang kamu pernah atau bahkan sedang merasa sangat kehilangannya.


Beberapa tahun yang lalu, dipertengahan tahun tersebut, untuk pertama kalinya saya merasa begitu sedih karena harus merelakannya.
Dia tidak pergi jauh. Dia masih disekitar saya. Tetapi dua hal penting tentangnya yang harus saya relakan. Hatinya dan harapan saya untuk bisa bersamanya.
Waktu itu saya sedang membuka akun sosial media miliknya tepat dihari ulang tahunnya. Saya memang tidak ikut memberikan ucapan di akunnya tersebut, tetapi saya tak pernah berhenti mendoakannya. Namun malam itu mungkin adalah malam yang naas untuk saya. Malam dimana seperti yang sudah saya bayangkan sebelumnya. Malam yang seperti mimpi buruk bagi saya.
Jantung saya bergemuruh dan berdegup kencang saat membaca ucapan dari seseorang untuknya. Saya bahkan sampai membaca tulisan ucapan tersebut sampai beberapa kali. Dengan jantung yang masih berdegup kencang, saya meninggikan nyali saya untuk membuka akun seseorang tersebut dengan harapan kalau itu tidak benar. Namun kenyataan pahit semakin menghantam hati saya.  Kenyataan tersebut memecahkan hati saya hingga berkeping-keping.
Seseorang tersebut adalah calon istri dari dia yang saya harapkan menjadi teman hidup saya. Lelaki yang sudah saya simpan dihati saya selama bertahun-tahun.

***

Dulu saya pernah membayangkan jika saya tidak bisa bersamanya, maka itu akan menjadi mimpi buruk bagi saya. Dan beberapa tahun yang lalu, mimpi buruk tersebut telah menjadi kenyataan.

Disudut kamar, saya mulai menangis dengan suara yang ditahan setelah sadar bahwa semua yang telah saya baca dan ketahui itu benar dan nyata. Hati saya yang telah hancur semakin perih. Saya terus berharap jika semua ini hanyalah mimpi. Namun yang mimpi hanyalah harapan saya untuk bisa bersamanya dan kenyataannya dia telah menemukan pendamping hidupnya.

Untuk beberapa waktu berikutnya, saya masih terpaku pada rasa sakit yang menyerang organ penting didada saya. Saya masih mudah menangis jika mengingat hal tersebut. Bahkan sampai sekarangpun rasa sakit itu masih dengan mudahnya menyerang hari saya. Saya masih belum bisa melepaskan dia dengan sepenuhnya. Namun saya akui sekarang, sedikit demi sedikit saya sudah merelakannya walaupun sampai detik ini saya masih tidak sanggup melihatnya bersama wanitanya tersebut.

Saya berusaha keras ditemani sang waktu untuk melepaskan dan merelakannya. Semua yang telah terjadi saya jadikan sebagai pelajaran berharga. Saya juga mulai menyadari, kalau rasa sakit kehilangan tersebut mungkin karena kesalahan saya. Saya telah salah karena terlalu berharap kepada manusia. Namun saya tetap menjadikan dia sebagai salah satu hal indah dalam hidup saya. Saya masih selalu mendoakannya. Saya masih mendoakan agar dia selalu berbahagia. Karena sekalipun itu menyakiti saya, kebahagiannya masih menjadi kebahagiaan saya.


SELESAI


Ini sebenarnya curcol abis... :D Tapi, tetap sampai jumpa di jawaban tantangan hari terakhir...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar