Minggu, 16 Maret 2014

Tantangan @KampusFiksi: Another Story from Dear Someone: I Love You




"I Love You"

            Lelaki berambut mohawk itu duduk dengan santainya dibawah sebuah pohon yang rindang. Badannya memang tidak seseksi David Bekham, tapi ia adalah lelaki yang sangat kucintai. Ia mewarisi  bentuk rupa ayahnya yang asli Indonesia dan bukan mewarisi bentuk rupa ibunya yang berasal dari Inggris. Wajah manisnya membuatku begitu terpesona, alisnya yang tebal dan giginya yang putih saat ia tersenyum selalu membuatku jatuh cinta.


 
            Aku melangkah menuju pria yang duduk tersebut, ia menatap kesamping kiri saat sadar aku telah ada disana. Ia tersenyum kearahku, dan aku membalas senyumannya. Ia mengelus rambut hitamku dan mengecup keningku. Aku menyandarkan kepalaku dibahu tegapnya. Ya, inilah hal yang paling kusukai, berlama-lama menyandarkan kepalaku dibahunya.
            “Apa yang kau lakukan disini?” tanyaku.
            “Aku hanya duduk disini menunggumu.” Jawabnya. Aku tersenyum, dia terlalu sering menggombaliku dengan kata-kata romantisnya.
            “Bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanyaku lagi.
            “Apa?” tanyanya singkat.
            “Apa yang membuatmu begitu mencintaiku?”. Ia memutar badannya dan mengangkat dguku dengan ibu jari dan telunjuknya.
            “Bukannya sudah kubilang padamu saat pertama kali kita bertemu. Kau berbeda dari perempuan yang pernah kutemui. Karena itulah aku menginginkanmu.” Aku tersenyum, tertunduk malu mendengar jawabannya.
            “Lalu apa yang membuatmu mencintaiku?” tanya lelaki itu.
            “Karena kau yang selalu ada apapun yang terjadi denganku. Dan kupikir, kau pantas untuk kucintai.” Jawabku.
            “Manis sekali.” Ucapnya. Aku tertawa kecil mendengar ucapannya, iapun juga ikut tertawa.
            “Maukah kau berjanji sesuatu?” tanyanya.
            “Berjanji apa?”.
            “Berjanji untuk selalu mencintai, apapun yang terjadi.”. aku menangguk. Ia berdiri dan menberikan tangannya padaku, aku meraih tangannya tersebut. Lalu ia meletakkan tangan  kanannya diatas dada sebelah kirinya.
            “Aku Richard Wikusuma berjanji akan selalu mencintai Sinta Affandi hingga akhir hidupku. Dan aku berjanji, akan selalu menjaganya dan tidak akan membiarkannya merasa sedih dan kesepian.”.
            “Dan aku Sinta Affandi berjanji akan selalu mencintai Richard  Wikusuma hingga akhir hidupku. Tak perduli apapun yang terjadi, aku akan selalu bersamanya hingga maut memisahkan kami.”.
Begitulah janji yang kami ucapkan dibawah pohon rindang ini, aku membiarkan tubuhku berada dalam dekapannya. Dan sekali lagi, ia kembali mengecup keningku. Aku memejamkan mataku saat bibirnya mendarat dikeningku, dan membiarkan ia menautkan hidungnya dihidung mancungku.
“Aku sangat mencintaimu.” Bisiknya lirih ditelingaku. Aku membiarkan tubuhku didekap erat olehnya.
“Aku juga.”. sahutku lirih.
Kami kembali duduk dibawah pohon tersebut. Aku memegang tangannya yang melingkar ditubuhku seakan tidak ingin ia melepaskan pelukannya. Berada dalam pelukannya memang sangat nyaman, hingga wajah bulat manisku tak berhenti tersenyum. Aku berharap kami akan selalu seperti ini,akan terus seperti  ini hingga tampak kerutan diwajahku dan tampak rambut berwarna putih dikepalanya, dan hingga nafas kami tak berhembus lagi.



“selesai”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar